Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) gencar melakukan sosialisasi empat pilar. Sosialisasi empat pilar yakni yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika ternyata menelan dana yang sangat besar.
Menurut Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi sosialisasi empat pilar tersebut di tahun 2012 menelan Rp 318 miliar.
"Pada tahun anggaran 2012, MPR mempunyai alokasi anggaran sebesar Rp.318 miliar. Dan paling alokasi anggaran terbanyak adalah alokasi anggaran untuk sosialisasi oleh Anggota MPR RI di Daerah Pemilihan sebesar Rp 228 miliar," ujar Ucok dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (22/2).
Menurut Ucok, dari Rp 318 miliar tersebut sebagian besar memang digunakan untuk sosialisasi anggota MPR di Dapilnya. Bahkan anggaran untuk dialog empat pilar tersebut menelan Rp 53 miliar.
Berikut anggaran yang akan dihabiskan MPR untuk melakukan sosialisasi empat pilar tersebut.
1 Dialog 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 53.966.242.000
2 Pagelaran Seni Budaya 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 9.200.245.000
3 Pembuatan Komik Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 888.640.000
4 Pembuatan Film Animasi 3D Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 527.120.000
5 Sosialisasi Oleh Anggota MPR RI di Daerah Pemilihan Rp 228.114.800.000
6 Training Of Training 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 19.594.492.000
7 Lomba 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Rp 2.176.350.000
8 Focus Group Discussion (FGD) Rp 4.280.077.000
,,,
Jakarta, Sumbawanews.com. - Sosialisasi 4 Pilar diharapkan dapat menjadikan modal bagi para generasi penerus untuk menjadikan negara ini sebagai negara yang maju.
Akan tetapi Yusnijar SH salah satu peserta saresehan Budaya Nasional di Gedung MPR mengatakan selama berlangsungnya penyelenggaraan sosialisasi 4 Pilar Berbangsa dan Bernegara hal yang paling banyak digugat peserta adalah soal tataran implementasi dan realita. Pancasila sendiri sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menurut Yusnijar tidak pernah dipermasalahkan.
"Yang paling banyak digugat itu adalah tataran realita. Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara tak pernah digugat," kata Yusnijar, di gedung MPR, Senayan Jakarta, Rabu (23/5/2012).
Bahkan lanjut dia, dalam berbagai diskusi diantara sesama peserta muncul pertanyaan kritis antara lain mengatakan yang wajib disosialisasi 4 Pilar ini sesungguhnya penyelenggara negara, bukan rakyat. "Alasan mereka yang pegang kendali itu kan penyelenggara negara, mestinya mereka yang disosialisasi, rakyat belum perlu-perlu amat," ucapnya.
Anggaran yang digunakan untuk menggelar program sosialisasi empat pilar tahun 2012 berkisar Rp 1 trilyun yang diambil dari pos APBN tahun 2012.
"Sebelum APBN-P itu sekitar Rp 450 miliar, ada lagi tambahan setelah APBN-P. Tapi saya lupa pastinya, yang jelas tidak sampai Rp 1 triliun," ujar Taupiq Kiemas saat ditemui disela sela acara Seresehan Budaya Nasional di Gedung Nusantara V Rabu (23/5/2012).
Anggaran tersebut mengalami peningkatan, dimana tahun 2011 lalu, program sosialisasi empat pilar MPR RI hanya mendapat subsidi sekitar Rp 365 miliar hingga Rp 385 miliar.
Dana tersebut, kata Taupiq , digunakan untuk menggelar sosialisasi di 33 provinsi di Indonesia. Metode sosialisasi pun beragam, mulai dari ToT, penyuluhan secara langsung kepada guru PPKN sekitar 5 jam, lomba cerdas cermat tingkat SMA, jalur budaya dengan kesenian tradisional, forum seminar dan diskusi, hingga publikasi ke media.(Erwin Siregar)