Sabtu, 27 Oktober 2012

Tetasan Tinta Ini Ku Persembahkan Untuk Mu


Oleh
Zulfahmi Ubit
(Direktur Umum LAPMI-HMI Cabang Sigli)

Baca,resapi & renungkan.

Pesan Ibu Untuk Anaknya :
"Jika Aku Tua.."
Jika aku tua nanti, bukan seperti aku yang dahulu
Mengertilah terhadapku
Jika aku lupa cara mengikat sepatuku ,
Ingatlah saat ku dulu mengajarimu
Kalau aku berulang-ulang mengatakan sesuatu,
Bersabarlah mendengarkanku

Jangan memutus pembicaraanku
Walau sudah bosan telingamu
Jika aku seketika lupa pembicaraan kita,
Berilah aku waktu untuk mengingatnya
Bagiku, apa yang dibicarakan tidaklah penting
Asal kau ada mendengarkan disamping
Saat kau kecil aku harus mengulang cerita
Yg telah beratus kali kubacakan agar kau tertidur dan
gembira
Jika aku tua nanti, rengkuhlah jemariku ini
Beri aku perhatianmu yang tak pernah henti
Kalau aku perlu kamu memandikanku, jngnlah marah
kepadaku
Ingatlah, sewaktu kecil aku harus memakai seribu cara
untuk membujukmu
Kalau aku tak paham informasi dan hal baru, janganlah
mengejekku
Ingatlah dahulu aku harus bersabar menjawab setiap
"mengapa" darimu
Jika nanti aku lemah dan tak sanggup berjalan lagi,
Ingatlah saat kau dulu belajar menapakkan kaki
Ulurkanlah tanganmu yang masih kuat untuk memapahku
Seperti saat aku dulu mendampingimu
Kini, temani aku jalani sisa usiaku
Berikan kasih tulus mu
Kan ku balas dengan rasa syukurku
Serta cinta tak terhingga untukmu.
Jika aku tua nanti,
Kelak kan tiba waktuku tuk pergi
Panjatkanlah selalu doamu padaNya yang Maha Tinggi
Karena permohonanmu kan melesat bagai cahaya dalam
kuburku…menerangi
Jangan kau tangisi dan ratapi aku dengan kesedihanmu
Berdoa dan perbanyaklah amal baikmu
Doa anak saleh yang kan membantu
dan jadi pelita dalam kuburku
Jadilah orang yang berbakti
Isi hidup dengan hal yang berarti
Agar kelak Dia kan mempertemukan kita kembali
Ditaman surgaNya yang abadi….

Sayangi Ibumu Selagi dia masih ada di dunia
READ MORE - Tetasan Tinta Ini Ku Persembahkan Untuk Mu

Minggu, 07 Oktober 2012

sahabatku

Sahabatku..
seberat apapun masalahmu
sekelam apapun beban hidupmu
jangan pernah berlari darinya
ataupun bersembunyi
"The Big Four"
agar kau tak akan bertemu dengannya
atau agar kau bisa menghindar darinya

karena sahabat…..
seberapa jauhpun kau berlari
dan sedalam apapun kau bersembunyi
dia pasti akan menemuimu
dalam sebuah episode kehidupanmu

sahabatku……
alangkah indahnya bila kau temui ia dengan dada yang lapang
persilahkan ia masuk dalam bersihnya rumah hati
dan mengkilapnya lantai nuranimu

hadapi ia dengan senyum seterang mentari pagi
ajak ia untuk menikmati hangatnya teh kesabaran
ditambah sedikit penganan keteguhan

sahabat…….
dengan begitu
sepulangnya ia dari rumahmu
akan kau dapati
dirimu menjadi sosok yang tegar
dalam semua keadaan

dan kau pun akan mampu dan lebih berani
untuk melewati lagi deraan kehidupan

dan yakinlah sahabat……..
kaupun akan semakin bisa bertahan
kala badai cobaan itu menghantam

kitalah peran utama dalam pengukir swasana hati
dengar swara hati nurani dan
berhati-hati lah ketika pikiran ikut memilih

READ MORE - sahabatku

Sabtu, 29 September 2012

Metro TV dan TV One, Serupa Tapi Tak Sama


Siapa yg tak tau Metro TV dan TV One? Utk saat ini kedua stasiun tv tsb bs dibilang adalah stasiun tv berita paling tersohor di Indonesia. Stasiun tv yg mayoritas acaranya adalah berita tsb biasanya selalu terdepan dlm mengabarkan sebuah peristiwa sehingga di mata sebagian besar masyarakat mungkin kedua stasiun tv tsb merupakan stasiun tv berita paling kr
edibel di Indonesia. Itupun msh ‘mungkin’ yah… :D

Namun kredibilitas kedua stasiun tv berita tsb saat ini benar-benar dipertanyakan. Kedua stasiun tv berita tsb benar-benar telah membuat pemberitaan yg menimbulkan kontroversi dan bisa dibilang telah menyakiti hati org lain, bahkan membuat pemberitaan yg cenderung fitnah. Sangking semangatnya memberitakan soal teroris, pemberitaan mereka menjadi serampangan. Bahkan mungkin di dlm kode etik dunia jurnalistik, kesalahan tsb sangat fatal sekali.

Pertama adalah kesalahan yg dilakukan Metro TV. Berbekal hasil pendapat dan pengamatan dr seorang profesor universitas terkenal yg saat itu mjd narasumber, Metro TV langsung mem-publish hasil pendapat dan ‘pengamatan’ profesor yg menyimpulkan bahwa ekstrakurikuler yg ber-’basecamp’ di masjid-masjid sekolah adalah cikal bakalnya lahirnya teroris baru (muda). Dan hasil pengamatan tsb tanpa pikir panjang langsung dipublish tanpa melakukan filterisasi terlebih dahulu. Tentunya hal tsb membuat pelajar dan alumni ‘ROHIS’ marah dan tersinggung.

Metro TV seolah tanpa tanggung jwb ‘melempar’ opini kpd masyarakat dan menyerahkan kesimpulan jg kpd masyarakat mengenai ‘hasil’ pengamatan profesor tsb yg secara tdk langsng menyebut bahwa ‘ROHIS’ adalah cikal bakal lahirnya teroris baru. Siswa-siswi ‘ROHIS’ tentu tdk terima atas pemberitaan tsb. Gelombang protes pun dilancarkan kpd Metro TV. Pada akhirnya Metro TV memang telah meminta maaf atas kesalah pahaman tsb, perlu digaris bawahi ‘meminta maaf atas kesalah pahaman‘, namun bukan meminta maaf telah ‘membantu’ menyebarkan opini yg ‘menggiring’ bahwa ‘ROHIS’ adlh cikal bakal teroris baru.

Walaupun sudah ‘meminta maaf’ pun, Metro TV masih sempat-sempatnya ‘membela diri’. Dengan mencoba ‘bermain’ kata, Metro TV tetap bersikeras bahwa mereka tdk menyebut kata ‘ROHIS’, namun anehnya pihak Metro TV tdk menjelaskan apa ekstrakurikuler yg dimaksud tsb?

Yah begitulah, seenaknya ‘melempar’ opini dan menyerahkan kesimpulan kpd masyarakat, namun ketika masyarakat marah dan tersinggung, mereka dg ‘enteng’-nya meminta maaf atas kesalah pahamannya saja, itupun minta maaf hanya dilakukan di website mereka, bukan di televisi (koreksi jika saya salah) sebagaimana mereka menyiarkan pemberitaan yg menyakiti hati orang lain tsb. Padahal tdk semua org yg menonton acara Metro TV itu suka membuka website mereka juga.

Kedua adalah kesalahan yg dilakukan oleh TV One. Kesalahan TV One yg satu ini benar-benar sangat fatal. Melakukan fitnah dan pencemaran nama baik dlm bentuk berita. Entah kaidah jurnalistik model apa yg digunakan oleh redaksi TV One dlm menciptakan sebuah berita dan informasi.

TV One dg sumber dan pengetahuan yg terbatas seolah ingin mencoba mengurai jaringan teroris dlm bentuk bagan yg disertai dg foto-foto teroris. Di dlm salah satu jaringan teroris tsb ada seorg teroris yg bernama ‘Baderi’. Namun fatalnya, foto yg dipasang pd nama ‘Baderi’ bukanlah ‘Baderi’ teroris yg dimaksud, melainkan adalah ust. DR. Muhammad Arifin Badri, MA yg merupakan seorg ustadz dan juga dosen salah satu sekolah tinggi Islam di Jember lulusan Universitas Madinah Arab Saudi yg justru dakwahnya sangat menentang aksi terorisme atas nama agama. Entah apa dasarnya TV One dg ‘enteng’ memasang foto ust. Badri ke dlm salah satu jaringan teroris. Apakah karena ust. Badri berjenggot sehingga redaksi TV One sangat yakin dan tanpa segan-segan memasang foto beliau? Waallahu ‘alam.

Berbeda dg Metro TV, TV One sepertinya msh jauh lbh ‘gentle’ ketimbang Metro TV. TV One benar-benar meminta maaf secara terbuka atas kelalaian dan kecerobohan mereka dlm melakukan pemberitaan dan ust. Badri sepertinya sdh memaafkanya dan lebih memilih jalur damai. Selain meminta maaf langsung kpd ustadz, TV One jg telah memberikan hak jawab utk ust. Arifin Badri secara terbuka dan disiarkan secara ‘live’.

Kedua kasus tsb bs dijadikan pelajaran bagi kedua stasiun tv berita tsb dan juga stasiun tv lain agar lebih berhati-hati dlm membuat berita dan mendatangkan narasumber. Jangan sampai maksud hati ingin membuat berita yg mencerdaskan, tapi malah justru membuat berita yg menyesatkan.
READ MORE - Metro TV dan TV One, Serupa Tapi Tak Sama

Kamis, 27 September 2012

TAJALI (MANIFESTASI AL-HAQ) DAN MARTABAT TUJUH


TAJALI (MANIFESTASI AL-HAQ) DAN MARTABAT TUJUH

Kata “tajali” (Ar.: tajalli) merupakan istilah tasawuf yang berarti ”penampakan diri Tuhan yang bersifat absolut dalam bentuk alam yang bersifat terbatas. Istilah ini berasal dari kata tajalla atau yatajalla, yang artinya “menyatakan diri”.

Konsep tajali beranjak dari pandangan bahwa Allah SWT dalam kesendirian-Nya (sebelum ada alam) ingin melihat diri-Nya di luar diri-Nya. Karena itu, dijadikan-Nya alam ini. Dengan demikian, alam ini merupakan cermin bagi Allah Swt. Ketika Ia ingin melihat diri-Nya, Ia melihat pada alam. Dalam versi lain diterangkan bahwa Tuhan berkehendak untuk diketahui, maka Ia pun menampakkan Diri-Nya dalam bentuk tajali.
Proses penampakan diri Tuhan itu diuraikan oleh Ibn ’Arabi. Menurutnya, Zat Tuhan yang mujarrad dan transendental itu bertajali dalam tiga martabat melalui sifat dan asma (nama)-Nya, yang pada akhirnya muncul dalam berbagai wujud konkret-empiris. Ketiga martabat itu adalah martabat ahadiyah, martabat wahidiyah, dan martabat tajalli syuhudi.

Pada martabat ahadiyah, wujud Tuhan merupakan Zat Mutlak lagi mujarrad, tidak bernama dan tidak bersifat. Karena itu, Ia tidak dapat dipahami ataupun dikhayalkan. Pada martabat ini Tuhan—sering diistilahkan al-Haq oleh Ibn ’Arabi—berada dalam keadaan murni bagaikan kabut yang gelap (fi al-’amâ’); tidak sesudah, tidak sebelum, tidak terikat, tidak terpisah, tidak ada atas, tidak ada bawah, tidak mempunyai nama, tidak musammâ (dinamai). Pada martabat ini, al-Haq tidak dapat dikomunikasikan oleh siapa pun dan tidak dapat diketahui.

Martabat wahidiyah adalah penampakan pertama (ta’ayyun awwali)atau disebut juga martabat tajali zat pada sifat atau faydh al-aqdas(emanasi paling suci). Dalam aras ini, zat yang mujarrad itu bermanifestasi melalui sifat dan asma-Nya. Dengan manifestasi atau tajali ini, zat tersebut dinamakan Allah, Pengumpul dan Pengikat Sifat dan Nama yang Mahasempurna (al-asma al-husna, Allah). Akan tetapi, sifat dan nama itu sendiri identik dengan zat. Di sini kita berhadapan dengan zat Allah yang Esa, tetapi Ia mengandung di dalam diri-Nya berbagai bentuk potensial dari hakikat alam semesta atau entitas permanen (al-’a’yan tsabitah).

Martabat tajalli syuhudi disebut juga faidh al-muqaddas (emanasi suci) dan ta’ayyun tsani (entifikasi kedua, atau penampakan diri peringkat kedua). Pada martabat ini Allah Swt bertajali melalu asma dan sifat-Nya dalam kenyataan empiris atau alam kasatmata. Dengan kata lain, melalui firman kun (jadilah), maka entitas permanen secara aktual menjelma dalam berbagai citra atau bentuk alam semesta. Dengan demikian alam ini tidak lain adalah kumpulan fenomena empiris yang merupakan lokus atau mazhar tajali al-Haq. Alam yang menjadi wadah manifestasi itu sendiri merupakan wujud atau bentuk yang tidak ada akhirnya. Ia tidak lain laksana ’aradh atau aksiden (sifat yang datang kemudian) dan jauhar (substansi) dalam istilah ilmu kalam. Selama ada substansi, maka aksiden akan tetap ada. Begitu pula dalam tasawuf. Menurut Ibn ’Arabi, selama ada Allah, maka alam akan tetap ada, ia hanya muncul dan tenggelam tanpa akhir.

Konsepsi tajali Ibn ’Arabi kemudian dikembangkan oleh Syekh Muhammad Isa Sindhi al-Burhanpuri (ulama India abad ke-16) dalam tujuh martabat tajali, yang lazim disebut martabat tujuh. Selain dari tiga yang disebut dalam konsepsi versi Ibn ’Arabi, empat martabat lain dalam martabat tujuh adalah: martabat alam arwah, martabat alam mitsal, martabat alam ajsam, dan martabat insan kamil.

Martabat alam arwah adalah ”Nur Muhammad” yang dijadikan Allah Swt dari nur-Nya, dan dari nur Muhammad inilah muncullah ruh segala makhluk. Martabat alam mitsal adalah diferensiasi dari Nur Muhammad itu dalam ruh individual seperti laut melahirkan dirinya dalam citra ombak. Martabat alam ajsam adalah alam material yang terdiri dari empat unsur, yaitu api, angin, tanah, dan air. Keempat unsur material ini menjelma dalam wujud lahiriah dari alam ini dan keempat unsur tersebut saling menyatu dan suatu waktu terpisah. Adapunmartabat insan kamil atau alam paripurna merupakan himpunan segala martabat sebelumnya. Martabat-martabat tersebut paling kentara terutama sekali pada Nabi Muhammad saw sehingga Nabi saw disebut insan kamil.
Tajali al-Haq dalam insan kamil ini terlebih dulu telah dikembangkan secara luas oleh Abdul Karim bin Ibrahim al-Jili (1365-1428, tokoh tasawuf) dalam karyanya al-Insân al-Kâmil fî Ma’rifat al-Awâkhir wa al-Awâ’il (Manusia Sempurna dalam Mengetahui [Allah] Sejak Awal hingga Akhirnya). Baginya, lokus tajali al-Haq yang paling sempurna adalah Nur Muhammad. Nur Muhammad ini telah ada sejak sebelum alam ini ada, ia bersifat kadim lagi azali. Nur Muhammad itu berpindah dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam berbagai bentuk para nabi, yakni Adam, Nuh, Ibrahim, Musa–salam Allah atas mereka semua—dan lain-lain hingga dalam bentuk nabi penutup, Muhammad saw. Kemudian ia berpindah kepada para wali dan berakhir pada wali penutup (khatam awliya), yaitu Isa as yang akan turun pada akhir zaman.

Dalam tradisi esoterisme Syi’ah, para imam Syi’ah Imamiyah—sejak Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib hingga Imam Mahdi (yang digaibkan Allah)—merupakan wali-wali yang memanisfetasikan diri sebagai insan kamil hakiki. Kepada merekalah, para pengikut Syi’ah Dua Belas sering kali bertawasul agar kebutuhan material-spiritual mereka terpenuhi.

Demikianlah proses tajali al-Haq pada alam semesta. Wadah tajali-Nya yang paling sempurna adalah insan, sementara insan yang paling sempurna sebagai wadah tajali-Nya adalah insan kamil dalam wujud Nabi Muhammad saw. Allahumma shalli ’ala Muhammad wa âli Muhammad.
READ MORE - TAJALI (MANIFESTASI AL-HAQ) DAN MARTABAT TUJUH

Senin, 13 Agustus 2012

Surat Buat Ibu Untuk Para Aktivis Kampus (oleh Sayed Mahmuddin Tanjong)


‎"Dimana rumahmu Nak?"

Orang bilang anakku seorang aktivis . Kata mereka namanya tersohor dikampusnya sana . Orang bilang anakku seorang aktivis.Dengan segudang kesibukan yang disebutnya amanah umat . Orang bilang anakku seorang aktivis .Tapi bolehkah aku sampaikan padamu nak ? Ibu bilang engkau hanya seorang putra kecil ibu yang lugu.

Anakku,sejak mereka bilang engkau seorang aktivis ibu kembali mematut diri menjadi ibu seorang aktivis .Dengan segala kesibukkanmu,ibu berusaha mengerti betapa engkau ingin agar waktumu terisi dengan segala yang bermanfaat.Ibu sungguh mengerti itu nak, tapi apakah menghabiskan waktu dengan ibumu ini adalah sesuatu yang sia-sia nak ? Sungguh setengah dari umur ibu telah ibu habiskan untuk membesarkan dan menghabiskan waktu bersamamu nak,tanpa pernah ibu berfikir bahwa itu adalah waktu yang sia-sia.

Anakku,kita memang berada disatu atap nak,di atap yang sama saat dulu engkau bermanja dengan ibumu ini .Tapi kini dimanakah rumahmu nak?ibu tak lagi melihat jiwamu di rumah ini .Sepanjang hari ibu tunggu kehadiranmu dirumah,dengan penuh doa agar Allah senantiasa menjagamu .Larut malam engkau kembali dengan wajah kusut.Mungkin tawamu telah habis hari ini,tapi ibu berharap engkau sudi mengukir senyum untuk ibu yang begitu merindukanmu . Ah,lagi-lagi ibu terpaksa harus mengerti,bahwa engkau begitu lelah dengan segala aktivitasmu hingga tak mampu lagi tersenyum untuk ibu . Atau jangankan untuk tersenyum,sekedar untuk mengalihkan pandangan pada ibumu saja engkau engkau,katamu engkau sedang sibuk mengejar deadline. Padahal,andai kau tahu nak,ibu ingin sekali mendengar segala kegiatanmu hari ini,memastikan engkau baik-baik saja,memberi sedikit nasehat yang ibu yakin engkau pasti lebih tahu.Ibu memang bukan aktivis sekaliber engkau nak,tapi bukankah aku ini ibumu ? yang 9 bulan waktumu engkau habiskan didalam rahimku..

Anakku, ibu mendengar engkau sedang begitu sibuk nak. Nampaknya engkau begitu mengkhawatirkan nasib organisasimu,engkau mengatur segala strategi untuk mengkader anggotamu . Engkau nampak amat peduli dengan semua itu,ibu bangga padamu .Namun,sebagian hati ibu mulai bertanya nak,kapan terakhir engkau menanyakan kabar ibumu ini nak ? Apakah engkau mengkhawatirkan ibu seperti engkau mengkhawatirkan keberhasilan acaramu ? kapan terakhir engkau menanyakan keadaan adik-adikmu nak ? Apakah adik-adikmu ini tidak lebih penting dari anggota organisasimu nak ?

Anakku,ibu sungguh sedih mendengar ucapanmu.Saat engkau merasa sangat tidak produktif ketika harus menghabiskan waktu dengan keluargamu . Memang nak,menghabiskan waktu dengan keluargamu tak akan menyelesaikan tumpukan tugas yang harus kau buat,tak juga menyelesaikan berbagai amanah yang harus kau lakukan .Tapi bukankah keluargamu ini adalah tugasmu juga nak?bukankah keluargamu ini adalah amanahmu yang juga harus kau jaga nak?

Anakku,ibu mencoba membuka buku agendamu .Buku agenda sang aktivis.Jadwalmu begitu padat nak,ada rapat disana sini,ada jadwal mengkaji,ada jadwal bertemu dengan tokoh-tokoh penting.Ibu membuka lembar demi lembarnya,disana ada sekumpulan agendamu,ada sekumpulan mimpi dan harapanmu.Ibu membuka lagi lembar demi lembarnya,masih saja ibu berharap bahwa nama ibu ada disana.Ternyata memang tak ada nak,tak ada agenda untuk bersama ibumu yang renta ini.Tak ada cita-cita untuk ibumu ini . Padahal nak,andai engkau tahu sejak kau ada dirahim ibu tak ada cita dan agenda yang lebih penting untuk ibu selain cita dan agenda untukmu,putra kecilku..

Kalau boleh ibu meminjam bahasa mereka,mereka bilang engkau seorang organisatoris yang profesional.Boleh ibu bertanya nak,dimana profesionalitasmu untuk ibu ?dimana profesionalitasmu untuk keluarga ? Dimana engkau letakkan keluargamu dalam skala prioritas yang kau buat ?

Ah,waktumu terlalu mahal nak.Sampai-sampai ibu tak lagi mampu untuk membeli waktumu agar engkau bisa bersama ibu..

Setiap pertemuan pasti akan menemukan akhirnya. Pun pertemuan dengan orang tercinta,ibu,ayah,kaka dan adik . Akhirnya tak mundur sedetik tak maju sedetik .Dan hingga saat itu datang,jangan sampai yang tersisa hanyalah penyesalan.Tentang rasa cinta untuk mereka yang juga masih malu tuk diucapkan .Tentang rindu kebersamaan yang terlambat teruntai.
READ MORE - Surat Buat Ibu Untuk Para Aktivis Kampus (oleh Sayed Mahmuddin Tanjong)

Sabtu, 11 Agustus 2012

Moment Ukhwah Kader Umat

Sigli- 11 Agustus 2012.
Pengurus Lembaga Pers Mahasiswa Islam-Himpunan Mahasiswa Islam (LAPMI-HMI) Cabang Sigli Periode 2012-2013 mengadakan Buka Bareng (Bubar) sesama pengurus dan kader HMI Cabang Sigli di Mie Caluek Cafe yang terbungkus dalam tema "Moment Ukhwah Kader Umat". Dalam acara ini peserta yang hadir sebanyak 24 orang.

Suasana ceria terlihat dari wajah kader yang hadir dan saling memperlihatkan kebersamaan dan kekompakan. Direktur Umum LAPMI-HMI Cabang Sigli Berharap, semoga rasa persaudaraan, kebersamaan, kekompakan dan persaudaran ini bisa terjalin dalam masa yang tidak terhingga.

Salam Jurnalist dan salam sejahtera untuk kita semua.
READ MORE - Moment Ukhwah Kader Umat

Selasa, 31 Juli 2012

Panorama (oleh Desi Yuliana Putri)


Sungai berliku. .
Air pun mglir nan Membawa kejernihan.
Segala Panorama Tercurahkan.


Teduhku. .
Semakin Damai. .
Seakan. . .
Tak Pernah Meronta. . .
 

Ku lIhat ke setiap hilir Sungai. .
Sungguh Indah Panorama Alam ini. . .
Senantiasa Angin yang berhembus.
Membawa keteduhan dalam jiwa. .



Indah . .
Sungguh indah. .
Tak bisa d lukiskan dengan kata.

Minggu,29 juli 2012 ;17:28
karya :

A.Yuliand
READ MORE - Panorama (oleh Desi Yuliana Putri)

Minggu, 29 Juli 2012

Untuk Mu (Ummat) Kami Mengabdi

Salam Ke-Ummat-an.

HMI Cabang Sigli akan mengadakan Student Work Camp (SWC) di Gampong Pusong Kabupaten Pidie mulai 2 Agustus 2012. Maka oleh karena itu, seluruh unsur kepanitiaan mengundang kawan/saudara(i) untuk memastikan apakah bisa berpatisipasi dalam kegiatan berbakti kepada umat ini?

Siapa yang ingin berpartisipasi dapat mendaftarkan diri segera mungkin, karena batas pendaftaran s/d 3 Juli 2012.

Kegiatan tersebut merupakan sebuah program yang patut dan sarat akan nilai positif, karena anggota Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan titipan Umat, maka sudah saatnya HMI membantu Umat yang membutuhkan.

Melihat sudah sangat minim orang yang peka akan kondisi Umat, apalagi ditengah-tengah era global yang sangat bervariasi seperti saat ini. Semoga dengan kegiatan ini, mereka terbantu dan merasakan luran tangan kita semua.

Pendaftaran di Sekret HMI (Aula Insan Cita) Cabang Sigli

Ketua Panitia (085275169585)
Sekretaris      (085358282010)
READ MORE - Untuk Mu (Ummat) Kami Mengabdi

Minggu, 22 Juli 2012

Suara Dalam Diam


disana kau bersuara,
disini aku diam saja.
disana kau berteriak,
disini aku diam saja.
kenapa kau tak pernah berterima kasih pada angin,
yang telah menyampaikan pesan-pesan mu,
dia pula hidup dalam dirimu menghidupimu..
tak bisakah kau mengenalnya, 
ataukah kau bahkan tak mengenal dirimu juga..
sehingga tak ada tanda terima kasih yang nyata..


by Ravickie elhindie
~ 09 Juni'12 ~ 12:30 siang
READ MORE - Suara Dalam Diam

Kamis, 28 Juni 2012

JADILAH DIRI SENDIRI JANGAN MENGEKOR

             Dewasa ini ,pengidolaan terhadap orang yang di kagumi hampir terjadi pada setiap orang.soal idola sangat bervariasi ada yang mengidolakan bintang sepak bola,bintang Hollywood,atau bintang-bintang lainnya,bahkan sikap pengidolaan itu telah menjurus  kepada sikap yang berlebihan ,banyak orang-orang yang kemudian meniru total sang idola. Semuanya di tiru baik dari gaya rambut,,model berpakaian,logat berbicaranya,cara jalannya sampai kebiasaan sehari-hari .

Miftahuddin
            Akan tetapi anda harus mencari idola yang tepat dan memang pantas dijadikan sebagai idola.selain itu,cobalah untuk sadar bahwa diri nanda berbeda dengan diri sang idola sehingga tidak perlu berlebihan dalam mengidolakannya.anda tidak sama dengan orang lain,bahkan bisa jadi anda lebih baik dari pada idola anda.boleh lah anda mengambil hal-hal yang baik dari pada sang idola,dan meninggalkan hal-hal yang kurang baik dari pada sang idola.Jadilah diri sendiri,jangan mengekor pada kesadaran orang lain.demikian seharus nya. Aku adalah aku, bukan anda,apalagi dia,masing –masing individu adalah berbeda tidak sama.Tanam kan persepsi bahwa aku yang memahami diri ku sendiri,mengetahui kelebihan dari kekurangan pribadiku juga potensi yang aku meliki. Aku harus menjadi diri ku sendiri,aku akn menjadi lebih baik,aku mampu menjadi yang terbaik karena aku memiliki kemampuan itu.aku juga mempunyai potensi untuk menjadi yang terbaik,minimal terbaik bagi diriku sendiri dan juga bagi kehidupan ku.
READ MORE - JADILAH DIRI SENDIRI JANGAN MENGEKOR

Rabu, 27 Juni 2012

Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) gencar melakukan sosialisasi empat pilar. Sosialisasi empat pilar yakni yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika ternyata menelan dana yang sangat besar.

Menurut Kordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi sosialisasi empat pilar tersebut di tahun 2012 menelan Rp 318 miliar.

"Pada tahun anggaran 2012, MPR mempunyai alokasi anggaran sebesar Rp.318 miliar. Dan paling alokasi anggaran terbanyak adalah alokasi anggaran untuk sosialisasi oleh Anggota MPR RI di Daerah Pemilihan sebesar Rp 228 miliar," ujar Ucok dalam rilis yang diterima merdeka.com, Rabu (22/2).

Menurut Ucok, dari Rp 318 miliar tersebut sebagian besar memang digunakan untuk sosialisasi anggota MPR di Dapilnya. Bahkan anggaran untuk dialog empat pilar tersebut menelan Rp 53 miliar.

Berikut anggaran yang akan dihabiskan MPR untuk melakukan sosialisasi empat pilar tersebut.
1 Dialog 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 53.966.242.000
2 Pagelaran Seni Budaya 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 9.200.245.000
3 Pembuatan Komik Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 888.640.000
4 Pembuatan Film Animasi 3D Sosialisasi 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 527.120.000
5 Sosialisasi Oleh Anggota MPR RI di Daerah Pemilihan Rp 228.114.800.000
6 Training Of Training 4 Pilar Kehidupan berbangsa dan bernegara Rp 19.594.492.000
7 Lomba 4 Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara Rp 2.176.350.000
8 Focus Group Discussion (FGD) Rp 4.280.077.000
,,,

Jakarta, Sumbawanews.com. -  Sosialisasi 4 Pilar  diharapkan dapat menjadikan modal bagi para generasi penerus untuk menjadikan negara ini sebagai negara yang maju.

Akan tetapi Yusnijar SH salah satu peserta saresehan Budaya Nasional di Gedung MPR mengatakan selama berlangsungnya penyelenggaraan sosialisasi  4 Pilar Berbangsa dan Bernegara hal yang paling banyak digugat peserta adalah soal tataran implementasi dan realita. Pancasila sendiri sebagai ideologi berbangsa dan bernegara menurut Yusnijar tidak pernah dipermasalahkan.

"Yang paling banyak digugat itu adalah tataran realita. Pancasila sebagai ideologi berbangsa dan bernegara tak pernah digugat," kata Yusnijar, di gedung MPR, Senayan Jakarta, Rabu (23/5/2012).

Bahkan lanjut dia, dalam berbagai diskusi diantara sesama peserta muncul pertanyaan kritis antara lain mengatakan yang wajib disosialisasi 4 Pilar ini sesungguhnya penyelenggara negara, bukan rakyat. "Alasan mereka yang pegang kendali itu kan penyelenggara negara, mestinya mereka yang disosialisasi, rakyat belum perlu-perlu amat," ucapnya.

Anggaran yang digunakan untuk menggelar program sosialisasi empat pilar tahun 2012 berkisar Rp 1 trilyun yang diambil dari pos APBN tahun 2012.

"Sebelum APBN-P itu sekitar Rp 450 miliar, ada lagi tambahan setelah APBN-P. Tapi saya lupa pastinya, yang jelas tidak sampai Rp 1 triliun," ujar Taupiq Kiemas saat ditemui disela sela acara Seresehan Budaya Nasional di Gedung Nusantara V Rabu (23/5/2012).

Anggaran tersebut mengalami peningkatan, dimana tahun 2011 lalu, program sosialisasi empat pilar MPR RI hanya mendapat subsidi sekitar Rp 365 miliar hingga Rp 385 miliar.

Dana tersebut, kata Taupiq , digunakan untuk menggelar sosialisasi di 33 provinsi di Indonesia. Metode sosialisasi pun beragam, mulai dari ToT, penyuluhan secara langsung kepada guru PPKN sekitar 5 jam, lomba cerdas cermat tingkat SMA, jalur budaya dengan kesenian tradisional, forum seminar dan diskusi, hingga publikasi ke media.(Erwin Siregar)
READ MORE -

Minggu, 24 Juni 2012

Hilangnya Moralitas Anak Aceh



“Majunya sebuah bangsa maupun daerah dikarenakan merosotnya moral manusia”. Mungkin inilah yang dapat kita katakan, walaupun yang sebenarnya bukan begitu pengertian yang sesungguhnya.
Bak seorang wanitia tua yang begitu cantik jika dilihat dan begitu mempesona jika dipandang. Namun sungguh begitu lemah fisiknya. Pernahkan kita membayangkan bagaimana seorang nenek yang berumur 70 tahun dalam menilai dirinya?
Fahmi Ubit (Direktur Umum)
Pasti kesimpulan dari pada jawaban yang akan terjawab tentunya berupa suatu “kehidupan yang cepat berlalu” dan akan berkomentar bahwa hidupnya tidaklah “panjang” sebagaiman impiannya di usia belasan. Mungkin tak pernah terlintas dalam benaknya bahwa suatu hari ia akan menjadi begitu tua. Namun kini, ia mencekam oleh kenyataan bahwa ia telah meninggalkan tujuh puluh tahun di belakangnya. Ketika muda, mungkin tak pernah terfikir olehnya bahwa kebeliaan dengan segala gairahnya akan berlalu begitu cepat.
Bila pada usia senja ia diminta untuk menceritakan kisah hidupnya, kengannya akan terangkum dalam pembicaraan selam lima atau enam jam saja. Hanya itulah yang tersisa dari yang disebutnya  sebagai “masa tujuh puluh tahun yang panjang”.
Daya pikir seseorang, yang melemah sesuai usia, dipenuhi banyak pertanyaan. Berbagai pertanyaan ini sungguh penting untuk direnungkan, dan menjawabnya secara jujur sangat mendasar untuk memahami seluruh aspek kehidupan : “apakah tujuan hidup yang berlalu begitu cepat ini? Mengapa aku harus terus bersikap positif dengan semua masalah kerentaan yang kumiliki? Apa yang kan terjadi di masa depan?”. Begitulah sekilas kutipan dari buku Harun Yahya yang berjudul “hakikat kehidupan” yang jawabannya sama-sama kita jawab dengan hati nurani kita masing selaku hamba-Nya yang hidup didunia yang mana semakin hari semakin kuat peradaban barat menguasai perilaku kita sehari-hari.

Pengaruh Globalisasi
Sebagaimana fenomena saat ini yang terjadi di bumi Iskandar Muda yang terkenal dengan daerah yang sangat kental akan Islam sehingga mendapatkan title “serambi mekkah” lambat laun mulai merosot.
Jika pada masa kecil orang tua sangat menekankan anaknya untuk terus menuntut ilmu akhirat selain dari ilmu dunia. Kebiasaan ini semakin hilang dari kehidupan kita. Balai pengajian semakin ketinggalan, jamaah mulai hilang apalagi kebiasaan silaturrahmi. Akan tetapi justru berlomba-lomba untuk mengejar ilmu dunia. Ditambah lagi dengan kemudahan yang diberikan kepada kita berkat kecanggihan teknologi seperti : hand phone dan internet.
Ini semua tidak terlepas dari sebuah sistem yang dibuat secara khusus sehingga kita lupa akan tugas dan fungsi kita sebagai hamba-Nya yang hidup di dunia yang mana merupakan tempat di ujinya kita apakah kita sadar atau tidak.
Pengaruh Demokrasi
Demokrasi merupakan sebuah sistem yang membuat kita bebas melakukan apa saja, namun tidak terlepas dengan koridor hukum yang telah tercantum, baik itu hukum perdata maupun hukum pidana.
Sistem demokrasi saat ini sudah menjadi pintu kebebasan bagi semua komponen masyarakat, terutama untuk berekspresi dan mengutamakan hak dalam segala ruang. Tidak hanya politik, demokrasi juga menyentuh ranah social, dimana hak seseorang tidak boleh diganggu gugat oleh orang lain meskipun hak itu tidak dibenarkan menurut adat dan budaya setempat (lokal). Namun, demokrasi melegalkannya tanpa harus memahami adat setempat.
Berkat demokrasi sekarang sangat banyak masyarakat mulai dari umur belasan sampai kepada yang sudah mempunyai kepala tiga yang sudah bebas dari nilai adat dan budaya sendiri. Sebagai contoh, dalam kehidupan bermasyarakat para generasi muda sudah tidak lagi menghormati dan menghargai orang yang lebih dewasa (orang yang seharusnya mereka hormati) hanya karena factor kekuasaan dan kekayaan, berpakaian yang tidak sepatutnya digunakan, dan berpacaran yang luar biasa di tempat umum sebagaimana orang barat, termasuk dalam hal perjudian. Ini adalah tanda-tanda kecacatan etika dan moral. Inilah yang sangat meresahkan kita yang hidup di bumi yang mendapatkan title Serambi Mekkah ini.
Khusus di Pidie dan umunya di Aceh, padahal dalam hal penegakan Syariat Islam, pihak pemerintah telah membentuk sebuah wadah yang mana untuk mencegah hal yang tidak sesuai dengan budaya dan adat Aceh. Persolaan pihak penegak Syariat Islam yang telah ditetapkan oleh pemerintah bukan lah semata-mata tugas mereka, akan tetapi ini menyangkut pribadi masyarakat menyangkut etika dan budaya.
Apakah ini pertanda bahwa dunia ini sudah sangat dekat akan kiamat hanya Dia (Allah) yang tahu.
Riwayat Penulis
Nama                            : Zulfahmi Ubit
Alamat                          : Keulibeut, Ulee Tutue
Kabupaten                    : Pidie
Kecamatan                   : Pidie
Pekerjaan                     : Mahasiswa/Kader HMI Cabang Sigli
Agama                         : Islam
Email/Contact Person   : zulfahmi_ubit@yahoo.com   / 0853 1073 6398

READ MORE - Hilangnya Moralitas Anak Aceh

Sabtu, 16 Juni 2012

DOA KAMI UNTUK MU KAWAN

Keluarga, sahabat, harapan dan cita-cita, itulah yang melekat pada pikiran seorang anak manusia yang mempunyai keinginan untuk perubahan yang begitu besar. Usia yang sudah memasuki masa puncak tak menghalangi niat sucinya untuk terus berjuang hidup sehingga kebahagian dan pertolongan bisa dia wujudkan.
Hidup ditinggalkan seorang pahlawan yang sangat berjasa yaitu seorang Ayah akibat korban konflik membuatnya tidak ada kata untuk menyerah, namun justru sebaliknya dia memperlihatkan motivasi yan luar biasa kepada siapa saja yang dia kenal.
Kemurahan dan keikhlasan hati membuat kami seakan bersalah ketika melihat tubuhnya terbaring lemas diranjang kesakitan, bakan tak kuasa menahan air mata terharu ketika kondisi kesehatan demikian, dia masih memikirkan serta membantu adik – adik nya yang sedang di tempa untuk menjadi pelopor umat dan bangsa oleh Himpunan yang mana telah ribuan mahasiswa/i di didik sebagaimana dia di godok.
Terkadang dengan canda yang membuat hati orang sakit akibat orang tersebut tidak mengenal dirimu. Namun dibalik itu dia sungguh bijak dan peduli akan nasib orang lain, walau itu cuma terasa oleh diriku.
Akan selalu kami kenang terutama diriku akan perjuangan, keikhlasan, kemurahan, kebaikan serta ketaatanmu terhadap yang maha Pemurah. Memang tidak secepatnya diriku membesukmu dimana kamu berbaring dan itu juga bukan disengaja, akan tetapi kondisi dan situasi bahkan keadaanlah yang membuat diriku bersikap demikian dan bukan berarti diriku lupa akan dirimu. Sekali lagi, semangat dan motivasi mu akan selalu diriku ingat, bahakan kami akan selalu ada untukmu kawan.

READ MORE - DOA KAMI UNTUK MU KAWAN

Minggu, 27 Mei 2012

Kehidupan Dua Bocah Idiot



malam tak tau  siang pun tak jemu makan dan minum tak ada bagi ke2 bocah gila  itu,setiap malam mereka berdua keluar dan melihat keadaan yang sangat mereka kagumi,cita-cita dan membahagiakan orang tuanya sudah lama sekali mereka tunggu entah kenapa kehidupan mereka sangat sulit seperti ini,untuk memberi kepada orang tua nya dirinya saja seperti pengemis yang lagi kelaparan.
untung mereka bisa berfikir dan bisa mengolah semua yang mereka ingin kan entah kenapa ini bisa terjadi pada mereka,apakah ini kelebihan seseorang atau kah kekukurangan pada mereka ? dengan ada nya atau cara mereka melakukan sesuatu supaya mereka bisa menahan hidup mereka dari kelaparan ,dan disaat kita menilai tiada cukup bagi mereka, kerena nasi yang di makan mereka hanya satu bungkus saja.tapi mereka bersyukur atas apa yang diberikan ALLAH kepada mereka.
Kehidupan mereka tiada jauh seperti anak yatim piatu,hidup mereka yang terbelunggu,setiap saat mereka mengadu apakah hidup kami seperti ini sanpai hayatku,menangis mereka tiada keluar air mata,berolahraga tiada keluar keringatnya,berbicara tiada keluar ludahnya,dan bekerja tiada capek bagi 2 bocah gila itu.
Keberanian mereka yang membuat mereka bisa menaklukkan kehidupan,karena keberanianlah yang membuat manusia ini bisa.dan sebaliknya(penakut) itu yaitu manusia yang paling bodoh di dunia.
Pada dasarnya sifat bodoh itu tidak ada pada manusia,karena manusia hanya mempunyai 2 sifat; pitar dan culun.
Kata-kata bodoh pada manusia ini tidak ada, dan bagi siapa yang menganggap manusia itu bodoh maka orang tersebut menyalahi segala aturan hidup nya.
Hari demi hari mereka tempuh dengan keyakinan yang tegar,dan semangat yang memudar,bagaimana sehingga sampai ke tujuan hidupnya.detik berlalu hari esok pun menunggu,bagi mereka itu sudah wajar karena 1 tahun sehari bagi mereka,dan 24 jam hanya 1 jam bagi mereka.
Dengan kesebaran dan berfikir mereka hidup, bukan dengan uang mereka bersenang-senang tapi dengan semangatlah yang membuat mereka bisa menjadi sebuah kebahagian dalam hidup mereka.
Sampai sekarang mereka  tetap menjadi sahabat yang saling menjaga satu sama lain,dan mereka memamg bukan siapa-siapa,tetapi insyaallah,mereka tidak tumbuh menjadi seorang preman,karena mereka benar menjaga nama orang tua nya.

Mereka  suatu hari berkata kita harus bersabar  karena suatu perkataan dari guru kita”satu bulan sangat membosankan bagi kita tahankan kebosanan anda dalam satu bulan,dan rasakan kecanduan anda sesudah merasakan kebosanan dalam satu bulan.

                                                                            25 Mei 2012
READ MORE - Kehidupan Dua Bocah Idiot

Senin, 21 Mei 2012

Mengabdikan Pesona Bidadari

Decak Kagum sering meluncurkan dari lisan kaum adam. Saat diceritakan tentang lentiknyabola mata bidadari.Tingkahnya sopan dan selalu menundukkan pandangannya. Tak pernah disentuh oleh manusia dan tak pula terjemah oleh jin. Begitulah surat Ar-Rahman ayat 56.

Namun tahukah kalian makhluk yang tidak kalah pesona dari bidadari?

Kakinya yang terpijak dibumi, menjadikan langkahnya yang derap perjuangan, hingga syariat menjadi desahan nafasnya.

Busana mungkin belum seindah bidadari, hanyaberbalut khimar dan kerudung yang selalu berharap ridha Allah.
Dia lah perhiasan dunia (wanita shalihah)
READ MORE - Mengabdikan Pesona Bidadari

Mencari Jiwa Yang Terbenam


Jiwa muda merupakan sebuah masa dimana gairah sedang membara dalam menjalani hidup. Hidup yang akan dihadapi saat ini sangatlah kejam. Jika hakikat kehidupan yang sebenarnya adalah untuk mencari ridha Allah, namun dalam konteks zaman yang serba canggih berkat globalisasi ini bisa kita maknakan bahwa tujuan hidup adalah untuk bunuh membunuh.
Masa muda merupakan masa untuk menikmati hidup sebagaimana yang kita inginkan. Melihat remaja sekarang yang mejalani hidup begitu instan dan praktis membuat akal kita yang telah Allah berikan tidak pernah berfungsi sebagaimana fungsinya yang asli.
Suasana malam yang dilewati begitu meriah membuat kita lupa akan yang sepatutnya kita fikir. Lupa akan sang Pencipta, orang tua, menuntut ilmu yang bermanfaat untuk pribadi dan lupa akan tanggung jawab.
Hampir secara keseluruhan jiwa muda menghabiskan setiap waktu di mana kala hati dan perasaan sedang bahagia membuat jiwa larut dengan pasangan yang tidak sah yaitu pacaran yang sudah keluar dari nilai yang telah digariskan.
Namun berbeda dengan mereka bertiga yang senasib selalu menghabiskan waktu dalam hal yang menurut orang kebanyakan berfikir itu tidak penting bahkan sudah kadaluarsa dalam zaman serba modern ini. Betapa tidak, mereka mencari sesuatu yang mana hidup yang kami cari menurut kaca mata orang praktis bahwa hidup tidak jalas.
Cemoohan, tertawaan orang terhadap apa yang mereka lakukan tidak sedikit pun mereka hiraukan. Mereka sempat berpendapat sebagaimana yang Allah katakan bahwa Allah tidak akan merubah nasib sesuatu kaum jika kaum tersebut tidak mau mengubah nasibnya sendiri. Mereka bertiga yakin bahwasanya keinginan mereka bertiga yang jelas berbeda ini pasti akan terwujud, baik itu datang dengan cepat maupun lambat.
Sejarah mencatat bahwa apa yang telah dilakukan oleh sesorang yang telah sukses meniti karir dalam hidup ini juga pada awalnya lebih menyedihkan lagi jika dibandingkan dengan apa yang kami lakukan saat ini.
Tidak ada kata mengeluh pada kami dalam melakukan semua ini. Orang yang telah sukses juga manusia, makan, tidur, bahkan mereka juga tidak sempat menempuh jenjang pendidikan yang tinggi untuk merasakan sebuah kesuksesan. Jika memang demikian yang tertulis dalam sejarah apakah kami tidak bisa meraskannya? Kami juga manusia yang butuh makan, tidur seperti mereka. Bahkan kami saat ini bisa mengecap dan merasakan nikmat serta pedihnya dalam menuntut pendidikan sampai ketingkat perguruaan tinggi.
Sebagaimana sebuah kata motivasi “hidup adalah perjuangan” jika kita sungguh maka anda akan mendapatkan apa yang anda inginkan. Kenapa kami begitu yakin dengan apa yang kami lakukan dikarenakan bahwa Allah telah memberikan instrument selain Al-Qur’an sebagai petunjuk, kami diberikan suatu alat yang sangat luar biasa yang mana tidak semua makhluk mendapatkannya yaitu “AKAL”.
                                                                        Rabu, 21 Mei 2012 (Cabang HMI) 15:19 WIB
READ MORE - Mencari Jiwa Yang Terbenam
Template by : kendhin x-template.blogspot.com