Jiwa
muda merupakan sebuah masa dimana gairah sedang membara dalam menjalani hidup.
Hidup yang akan dihadapi saat ini sangatlah kejam. Jika hakikat kehidupan yang
sebenarnya adalah untuk mencari ridha Allah, namun dalam konteks zaman yang
serba canggih berkat globalisasi ini bisa kita maknakan bahwa tujuan hidup
adalah untuk bunuh membunuh.
Masa
muda merupakan masa untuk menikmati hidup sebagaimana yang kita inginkan.
Melihat remaja sekarang yang mejalani hidup begitu instan dan praktis membuat
akal kita yang telah Allah berikan tidak pernah berfungsi sebagaimana fungsinya
yang asli.
Suasana
malam yang dilewati begitu meriah membuat kita lupa akan yang sepatutnya kita
fikir. Lupa akan sang Pencipta, orang tua, menuntut ilmu yang bermanfaat untuk
pribadi dan lupa akan tanggung jawab.
Hampir
secara keseluruhan jiwa muda menghabiskan setiap waktu di mana kala hati dan
perasaan sedang bahagia membuat jiwa larut dengan pasangan yang tidak sah yaitu
pacaran yang sudah keluar dari nilai yang telah digariskan.
Namun
berbeda dengan mereka bertiga yang senasib selalu menghabiskan waktu dalam hal
yang menurut orang kebanyakan berfikir itu tidak penting bahkan sudah
kadaluarsa dalam zaman serba modern ini. Betapa tidak, mereka mencari sesuatu
yang mana hidup yang kami cari menurut kaca mata orang praktis bahwa hidup
tidak jalas.
Cemoohan,
tertawaan orang terhadap apa yang mereka lakukan tidak sedikit pun mereka hiraukan. Mereka sempat berpendapat sebagaimana yang Allah katakan bahwa Allah tidak
akan merubah nasib sesuatu kaum jika kaum tersebut tidak mau mengubah nasibnya
sendiri. Mereka bertiga yakin bahwasanya keinginan mereka bertiga yang jelas
berbeda ini pasti akan terwujud, baik itu datang dengan cepat maupun lambat.
Sejarah
mencatat bahwa apa yang telah dilakukan oleh sesorang yang telah sukses meniti karir dalam hidup ini juga pada awalnya lebih menyedihkan lagi jika
dibandingkan dengan apa yang kami lakukan saat ini.
Tidak
ada kata mengeluh pada kami dalam melakukan semua ini. Orang yang telah sukses
juga manusia, makan, tidur, bahkan mereka juga tidak sempat menempuh jenjang
pendidikan yang tinggi untuk merasakan sebuah kesuksesan. Jika memang demikian
yang tertulis dalam sejarah apakah kami tidak bisa meraskannya? Kami juga
manusia yang butuh makan, tidur seperti mereka. Bahkan kami saat ini bisa
mengecap dan merasakan nikmat serta pedihnya dalam menuntut pendidikan sampai
ketingkat perguruaan tinggi.
Sebagaimana
sebuah kata motivasi “hidup adalah perjuangan” jika kita sungguh maka anda akan
mendapatkan apa yang anda inginkan. Kenapa kami begitu yakin dengan apa yang
kami lakukan dikarenakan bahwa Allah telah memberikan instrument selain
Al-Qur’an sebagai petunjuk, kami diberikan suatu alat yang sangat luar biasa
yang mana tidak semua makhluk mendapatkannya yaitu “AKAL”.
Rabu,
21 Mei 2012 (Cabang HMI) 15:19 WIB
0 komentar:
Posting Komentar