Jumat, 27 April 2012

Antara; HMI dan Perkaderan


Antara: HMI dan Perkaderan

oleh

Fahmi Ubit

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Ya. Begitulah nama organisasi yang berdiri pada tanggal 05 Februari 1947 yang diprakasai oleh mahasiswa yang bernama Lafran Pane yang berfungsi sebagai organisasi perkaderan.
Mengutip apa yang di katakan oleh beliau yaitu “bubarkan saja HMI” membuat semua orang diam. Kata-kata ini mempunyai nilai yang sangat dalam jika kita mengkajinya. Menurut beliau, apa yang dilakukan oleh HMI juga dapat dilakukan oleh organisasi lain, misalnya membantu masyarakat. Namun, yang membedakan HMI dengan organisasi lain adalah “perkaderan”.
Disinilah nilai tinggi yang sudah tertanam dalam sanubari organisasi yang tiada hentinya melahirkan kader uamt dan bangsa yang membuat nama HMI ini melambung tinggi.
Jika kita ibaratkan dengan usia seorang anak manusia, maka HMI merupakan manusia ajaib yang sudah berusia 65. Sudah terlalu banyak anak bangsa dicetak oleh HMI sehingga mereka saat ini sudah berada pada jabatan yang luar biasa, baik dalam bidang pemerintahan, politik. Namun, apa yang mereka berikan kepada HMI.
Perkaderan merupakan sebuah tugas yang harus dipertahakan dan diterapkan dalam HMI sampai kapan pun. Didalam hal perkaderan juga tidak boleh pilih kasih. Secara teoritis, bahwa perkaderan adalah usaha organisasi yang dilaksanakan secara sadar dan sistematis selaras dengan pedoman perkaderan, sehingga memungkinkan seorang kader mengaktualisasikan potensi dirinya menjadi seorang kader muslim intelektual professional, yang memiliki kualitas insan cita.
Dalam aktivitas keseharian, HMI sebagai organisasi kader harus mempunyai platfrom yang jelas dalam menyusun agenda. Daya sorot HMI terhadap persoalan, tergambar pada penyikapan kader yang memiliki keberpihakan terhadap kaum tertindas (mustadh’afin) serta memperjuangkan kepentingan kelompok ini dan membekalinya dengan senjata ideologis yang kuat untuk melawan kaum penindas (mustakbirin).
Namun, yang terjadi saat ini pada HMI terutama dalam hal perkaderan justru sebaliknya, kader yang sudah menjadi anggota HMI malah kabur dan hampir sama juga dengan mahasiswa yang ukan kader HMI. Bahkan yang lebih parah lagi ketika sudah mengikuti Basic Training (LK-I) mereka kecewa akan HMI. Dan itu yang menjadi pertanyaan besar kita sebagai kader HMI, terutama di Bidang Perkaderan. Mahasiswa yang ingin masuk HMI, ketika kita bertanya, apa tujuan anda masuk HMI? Jawabannya adalah ingin mencari pengalaman, ilmu organisasi sampai dengan jawaban ingin seperti kader HMI yang “saya kenal/kagumi”. Jawaban yang diberikan “yang saya kenal/kagumi” itu seperti apa?
Oleh karena itu, maka dipandang perlu untuk berpegang kepada landasan perkaderan yang sudah ada dalam organisasi ini, yang merupakan strategi besar perjuangan HMI dalam menjawab tantangan organisasi yang sesuai dengan setting social dan budaya yang berlaku dalam konteks zaman masing-masing cabang yang ada di bumi Iskandar Muda ini.
Yakin Usaha Sampai Untuk Kemajuan !!!
Bahagia HMI !!!

0 komentar:

Template by : kendhin x-template.blogspot.com